Friday, July 31, 2009

Mendulang Rupiah Dari Usaha Sampingan Beternak Unggas

Tidak banyak peternak yang mengetahui bahwa unggas bukan hanya dapat menghasilkan keuntungan dari produksi daging dan telur semata. Cukup banyak peluang yang berpotensi untuk menghasilkan keuntungan tambahan, yang seringkali diabaikan karena dianggap kecil hasilnya. Dari penelitian kami, dengan memaksimalkan potensi tambahan ini bukan saja dapat memberikan keuntungan finansial yang tidak sedikit, namun juga dapat memberikan keuntungan lain berupa perbaikan sanitasi, mengurangi terjangkitnya penyakit serta dapat mengurangi biaya-biaya pemeliharaan. Jika pemeliharaan unggas ini dilakukan dengan manajemen baru yang terintegrasi, akan sangat membantu perekonomian masyarakat di saat-saat sulit ini. Berikut ini adalah sistem pemeliharaan terpadu untuk menghasilkan keuntungan berlipat :


Potensi usaha : Penjualan pupuk kandang.
Pemeliharaan unggas misal ayam pedaging atau petelur ) secara reguler namun dengan penggunaan bakteri fermentasi semacam EM-4 yang disemprotkan ke kotoran dan semua area kandang termasuk ayamnya sendiri. Hindari penggunaan antibiotik, karena antibiotik tidak hanya membunuh bakteri jahat, tetapi juga dapat membunuh bakteri baik. Kotoran yang terfermentasi akan berubah menjadi lebih kering dan remah (seperti pasir ) dan merupakan pupuk yang berkualitas tinggi. Proses fermentasi menghasilkan panas yang dapat mematikan beberapa bakteri dan virus yang merugikan. Dampaknya adalah area kandang akan lebih bersih, sehat dan dapat memacu produksi unggas setinggi mungkin.


Potensi usaha : Penjualan ulat kandang sebagai pakan burung berkicau.

Seringkali dalam kotoran yang telah terfermentasi akan muncul ulat kandang dalam jumlah yang cukup banyak. Perlu diketahui, ulat kandang dikenal sebagai pakan burung yang baik dan berharga cukup mahal di pasar ( lebih mahal daripada ulat hongkong ). Jika perlu kita dapat membeli ulat kandang yang digunakan sebagai bibit dan membiakkannya secara tersendiri menggunakan kotoran ayam sebagai medianya dan ditambah sisa makanan / sayur. Ulat kandang ini dapat juga diberikan sebagai pakan tambahan untuk ayam yang dapat memberikan tambahan protein yang cukup tinggi sehingga dapat mengurangi prosentase pakan komsentrat yang mahal, sehingga dapat menurunkan biaya pakan.


Potensi usaha : Penjualan pupuk bokashi.

Bekas kotoran yang telah terfermentasi dengan baik atau bekas media ulat kandang dapat digunakan sebagai pupuk bokashi yang berkualitas tinggi.


Potensi usaha : Penjualan cacing tanah dan pupuk kascing.

Kotoran yang telah terfermentasi dapat juga digunakan sebagai media pembiakan cacing tanah jenis lumbricus yang berharga ratusan ribu rupiah per kilogramnya. Bekas media pemeliharaan cacing (kascing) terkenal sebagai pupuk berkualitas tinggi. Cacing tanah yang berprotein tinggi ini juga dapat digunakan sebagai pakan tambahan untuk ayam.

Potensi usaha : Penjualan ikan.

Hasil sampingan berupa pupuk kandang, ulat kandang, atau cacing juga sangat berguna untuk beternak ikan (lele, gurami, dll). Pupuk kandang dapat digunakan sebagai dasar kolam dengan maksud untuk memupuk dasar kolam dan memacu pertumbuhan ganggang sebagai makanan ikan, sedangkan ulat kandang dan cacing dapat digunakan juga sebagai pakan tambahan untuk ikan.


Potensi usaha : Penjualan tanaman hias atau sayuran organik.

Pupuk kandang juga dapat dimanfaatkan sendiri untuk sarana bertanam sayuran organik atau tanaman hias dengan sistem vertikultur (penanaman sistem vertikal) yang sangat menghemat lahan dan dapat dilakukan di halaman rumah.


Jadi, janganlah takut untuk beternak ayam (lagi), karena dengan manajemen yang baik, beternak ayam tidak membutuhkan biaya besar, namun hasilnya cukup signifikan untuk menambah nafkah keluarga. Dengan menggunakan konsep beternak yang baik, yang tujuannya untuk meningkatkan kesehatan ayam, memperbaiki sanitasi dan kebersihan sekitar kandang, yakinlah tidak ada penyakit (tidak juga flu burung ) yang dapat berkembang biak.

Tuesday, July 28, 2009

Intermezzo: Kisah 100 Ekor ayam


Pada suatu hari ada seorang pedagang kaya yang inginmengadakan hajatan untuk putranya. Untuk keperluan ituia datang ke seorang bandar ayam dan memesan 100 ekor ayam.
Pedagang kaya : "Saya ingin memesan 100 ekor ayam untuk besok, ini alamat saya (seraya memberikan kartu namanya)."
Bandar ayam : "Baik tuan, akan saya suruh anak buah saya untuk mengantarkan ke rumah tuan."

Sepulangnya si pedagang kaya, bandar ayam tersebut langsung memanggil seorang anak buahnya yang bernama Joni dan memberikan instruksi...

Bandar ayam : "Joni, tolong antarkan 100 ekor ayam besok ke alamat ini (sambil memberikan kartu nama si
pedagang kaya)."
Joni : "Nganterin ayam-ayam? Beres Tuan !"

Besoknya dengan mengendarai sepeda motor si Joni pergi mengantarkan 100 ekor ayam tersebut. 50 ekor diletakkan di sebelah kanan dan sisanya 50 ekor lagi diletakkan di sebelah kiri. Akan tetapi malangnya, di tengah perjalanan dia terjatuh dari sepeda motornya..., ayam-ayam yang dia bawa langsung lepas dan pada lari berhamburan.

Orang-orang ramai berdatangan untuk mengetahui keadaan si Joni. Tetapi si Joni malah tertawa terbahak-bahak.Seseorang diantara orang-orang yang datang bertanya, mungkin ia merasa khawatir karena melihat si Joni yang tertawa-tawa...

Orang yg datang : "Mas, mas nggak apa-apa kan... ? Kepalanya nggak sakit kan ?"
Joni : "Ha... ha... ha... !"
Orang yang datang : "Mas, kenapa mas ?"
Joni : "Ha... ha... ha..., dasar ayam-ayam goblok, mau kemana elu pada (sambil menunjuk ke arah ayam-ayam yang berlari) ..alamatnya kan ada di gue... Hua.. ha.. ha.. ha....."